"..DARI SEBUAH RASA.."
..Beratnya Sebuah Perasaan dan Rindu..
...Situasi 3...
Jarak yang memisahkan aku dan Sang Permasuri, tidak sekali-kali pernah dapat memisahkan perasaan antara kami. Dalam kejauhan ini, aku dan Sang Permaisuri tetap memandang bulan yang sama. Merasai perasaan yang serupa. Tatapan yang tak pernah membezakan, begitu lekat dan bulat di dalam perasaan ini. Mewangi, bersinar suci dan terus menyiram perasaan dan rindu yang subur di hati..
Baru semalam Sang Permaisuri menyatakan rindunya. Dan hari ini, aku membalas penyataan yang seumpama itu juga. Namun aku sedikit tersentak dengan sebuah pertanyaan dari Sang Permaisuri, bahawa apakah aku ini benar-benar menyayanginya..? Dan mengapa aku ini menyayanginya dalam sesingkat waktu ini..?
Aku percaya, pertanyaan itu adalah sebuah gambaran tentang keinginannya. Pertanyaan itu juga menggambarkan pertimbangan tentang kesediaannya untuk membuka pintu hatinya kepada ku. Jika pun tidak untuk hari ini, pasti pada suatu saat nanti. Dan sebaiknya biar aku jujur saja dengan perasaan ku. Jujur saja tentang kerinduan ku saat berjauhan dengannya. Biar Sang Permaisuri tahu, bahawa aku ini tidak bermain dengan perasaan kejahilan ku. Tetapi apa yang aku rasakan sekarang, adalah lahir dari sebuah kesedaran yang dalam, yang tak mungkin dapat aku nafikan sejak saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Sungguh, siapa pun akan mempersoalkan tentang perasaan ku yang lahir dengan sekejap waktu ini. Namun begitulah yang namanya perasaan, ianya bisa saja terbina dalam jarak masa yang lama, bah kan bisa saja terbina dengan sekelip mata. Kerana perasaan adalah suatu hal yang di luar jangkauan dan kendalian manusia. Ianya adalah anugerah dari Sang Cipta kepada sesiapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan hakikatnya ia tanpa persoalan. Kerana ianya seperti nafas yang menyelusur masuk ke dalam liang rongga. Manusia yang tanpa perasaan, adalah manusia yang tidak mengecapi nikmatnya sebuah kehidupan.
Ingin saja aku bertanyakan kepada Sang Permaisuri, bagaimanakah perasaannya saat dia berada dekat di sisi ku..? Dan bagaimana pula perasaannya saat dia berada jauh dari ku..? Dan pada perasaan-perasaan itu, apakah ianya hadir dan terbina dalam sejauh jarak waktu..? Tentu saja tidak, kerana perasaan bisa saja hadir dan terbina dalam sekelip mata sesuai dengan apa yang dihadapinya ketika itu juga. Inilah rahsia Kasih dan Sayang yang dikurniakan Tuhan pada setiap manusia. Namun, tidak ramai yang menyedari dan mengambil peduli. Sehingga pada akhirnya, manusia terbelenggu dengan kesakitan, rasa sesak dan terdesak.
Dan aku adalah seorang lelaki yang sangat teruja untuk menikmati dan mengecapi perasaan. Kerana aku sangat percaya, bahawa perasaan yang tidak dinikmat dan dikecapi hanya akan menjadi beban dalam jiwa dan fikir. Pada akhirnya nanti, ia akan mengakibatkan seseorang itu terlepas sebuah peluang untuk menikmati dan mengecapi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Yang akibat dari itu, manusia akan merasa keseorangan dan penuh kesunyian. Lalu apa maknanya kehidupan ini, jika itu yang menyelimuti kehidupannya sehari-hari.
Di subuh ini, ketika Sang Permaisuri sedang karam dalam lena beradu, jemari ku masih segar menari-nari di atas papan huruf untuk menulis dan menyatakan betapa beratnya perasaan dan rindu ini terhadapnya. Biar Sang Permaisuri ku itu tahu, bahawa aku tak akan pernah mempedulikan tentang diri ku demi kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupannya. Kerana dia adalah Sang Permaisuri. Sang Permaisuri yang telah bertahta dalam perasaan dan jiwa marhaen ku.
Rindu. Aku tak akan jemu untuk menyirami rindu ini. Aku ingin melihat rindu ini semakin merimbun dalam jiwa ku. Biar aku karam di dalamnya, dan akan aku kecapi sehingga aku tak mempedulikan apa-apa lagi selain dari perasaan ini. Jika suatu saat nanti Sang Permaisuri ingin karam bersama ku, itu adalah anugerah dari Tuhan. Jika tidak, aku akan terus berbahagia dengan apa yang aku rasakan. Kerana rindu ini, tidak semua manusia bisa mendapatkan. Tidak semua manusia bisa merasakannya.
Aku ingin hadir dalam lena beradu Sang Permaisuri ku. Dan aku ingin mendakapnya dengan dakapan syahdu. Agar Sang Permaisuri tahu dan merasakan betapa hangatnya sebuah Kasih Sayang. Agar Sang Permaisuri tahu betapa agungnya sebuah perasaan dan rindu. Dan semua itu dapat ku lihat dari matanya pada saat bertemu. Semua itu dapat ku bacanya saat Sang Permaisuri berada dekat di sisi ku.
Dari kejauhan ini, perasaan dan rindu ini menjadi bukti. Ianya berat untuk ku galas sendiri, namun kemanisannya akan dapat kurasakan saat bertemu nanti.....
...bersambung...
This entry was posted
on Isnin, 23 Januari 2012
at 2:41 PG
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
SANG MUSAFIR
- Unknown
SEKALUNG BICARA
Hamba ini beginilah.. Menyusur jalan dan waktu, mengukir wajah kehidupan, bermusafir dari pintu ke pintu, dan menyiram erti damai sejahtera di hati.. Hamba bukan sang raja, hamba juga bukan sang pujangga, hamba hanyalah sang marhaen yang bangkit dari sebuah paduan rasa yang lahir bersama segala niat dalam jiwa..
Hamba tidak tahu.. Yang hamba tahu, hamba tidak dijadikan dengan sia-sia.. Bukan juga dijadikan dari segala sisa-sisa.. Hamba ini hanya berbekalkan kurniaan Tuhan yang melimpahkan Cinta, Kasih dan Sayang-NYA.. Berbekalkan segenggam perjuangan yang harus disempurnakan.. Berbekalkan sebuah ikrar rahsia yang sejak dulu ianya terkhabarkan..
Hamba ini tiada daya dan upaya, melainkan dengan rahmat dan pertolongan ALLAH jua.. Justeru lihatlah hamba andai ianya membawa sebuah kebaikan di sisi Sang Cipta.. Dan nasihatilah hamba andai membawa sebuah keburukan kepada sesamanya..
~ ANAK JAWI ~
Hamba tidak tahu.. Yang hamba tahu, hamba tidak dijadikan dengan sia-sia.. Bukan juga dijadikan dari segala sisa-sisa.. Hamba ini hanya berbekalkan kurniaan Tuhan yang melimpahkan Cinta, Kasih dan Sayang-NYA.. Berbekalkan segenggam perjuangan yang harus disempurnakan.. Berbekalkan sebuah ikrar rahsia yang sejak dulu ianya terkhabarkan..
Hamba ini tiada daya dan upaya, melainkan dengan rahmat dan pertolongan ALLAH jua.. Justeru lihatlah hamba andai ianya membawa sebuah kebaikan di sisi Sang Cipta.. Dan nasihatilah hamba andai membawa sebuah keburukan kepada sesamanya..
~ ANAK JAWI ~
TETAMU
Arkib Blog
-
▼
2012
(22)
-
▼
Januari
(16)
- "..SE-MALAM.." Puisi : Anak Jawi Berkaca genanga...
- "..DARI SEBUAH RASA.." ..Sakit Bukan Penghalang Ri...
- "..DARI SEBUAH RASA.." ..Cinta Itu Ada.. ...Situa...
- "..JALAN SUFI.." ..Lantunan Munajat.. TUHAN.. h...
- "..NGOK-NGEK 2.." ..Jangan Meroyan, Kawan atau PUA...
- "..JOM SENI.." ..Teater : Aku Manusia Berdosa.. ...
- "..DARI SEBUAH RASA.." ..Beratnya Sebuah Perasaan ...
- "..NGOK-NGEK 1.." ..Apa Punya Bangang Ni..? ".....
- "..JALAN SUFI.." ..Aku Dan Guru Sufi.. ...Kisah 1...
- "..DARI SEBUAH RASA.." ..Bintang Menjadi Saksi.. ...
- "..JOM SENI.." ..Berita Dari Yahoo Malaysia.com.....
- "..DARI SEBUAH RASA.." ..Hamba Ini Hanya Menyataka...
- "..SYAIR MERINDU.." Hening subuh - memanggil rin...
- "..HAMBA INI BEGINILAH.." Aku ini bukan siapa-si...
- ..Hamba ini hanyalah pejalan yang menuju keabadian...
- SALLI WA SALLIMSALLI WA SALLIM DAA-IMAN ‘ALA-AHMAD...
-
▼
Januari
(16)
© all rights reserved by ANAK JAWI. Dikuasakan oleh Blogger.